Nganjuk Revolosinews.com - Tradisi kebudayaan dalam masyarakat Jawa beragam, salah satunya adalah tradisi bersih Desa, dalam sebutan sedekah bumi, rasulan, slametan bumi, suran, dan lainnya. Pemberian nama ini biasanya tergantung dari daerah masing-masing.
Namun, pada prinsipnya upacara bersih Desa adalah upaya manusia untuk mencari keseimbangan hubungan dengan makhluk yang tidak tampak mata (gaib) dan di yakini sebagai penjaga atau pelindung desa.
Acara bersih Desa, di laksanakan satu tahun sekali, dan pelaksanaannya tidak harus sama, dengan Desa yang lain, seperti halnya pada hari ini, Desa Kendalrejo, melaksanakan ritual acara bersih Desa, dengan beberapa tahapan acara,
Hari kamis pagi 25/4/2025 di lakukan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, khataman, dan pada kamis malam doa bersama, Kapala Desa, beserta staf, Babinsa ,Babinkamtibmas, dan masyarakat,
Dan pada hari Minggu pagi 27/4/2025 di teruskan dengan acara jalan santai, dan tepat pukul 14 - 00 lomba mancing bersama merebutkan dua kwintal ikan lele,
Dan pada malam harinya, di adakan pagelaran hiburan tayuban, yang bertempat di rumah Supardi tempe.
Masyarakat Desa Kendalrejo, melakukan tradisi bersih Desa untuk melestarikan budaya Jawa, menjaga hubungan yang harmonis antara Tuhan, alam, dan manusia.
Tujuan diadakan tayuban sebagai sarana masyarakat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang telah didapatkan, sebagai ajang silaturahmi dan hiburan bagi warga,
Tayuban dalam tradisi bersih Desa menunjukan keharmonisan dengan masyarakat kehidupan hubungan antar manusia dengan manusia dan ini di tunjukkan pada saat acara tayuban berlangsung.
Seluruh masyarakat Kendalrejo berkumpul menjadi satu menyaksikan, saat para ledhek berinteraksi menerima sawer daripasangan masing masing.
Dan tayuban digunakan sebagai hiburan masyarakat Desa, bertujuan menjaga hubungan keharmonisan, hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan alam.(Irn)
0 Komentar