Header Ads Widget


 

SMA Negeri 1 Nganjuk Menampilkan Sembilan Segment Dengan Spektakuler Di Karnaval HUT ke 80 Republik Indonesia

Nganjuk Revolosinews.com - Semangat dalam kebersamaan SMA Negeri 1 Nganjuk, ikut mengambil bagian berkontribusi dalam memeriahkan memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke 80.

Dalam hal ini, para siswa siswi mengambil bagian dari berbagai segment, untuk menunjukkan kreativitas kebersamaan dan kebanggaan sebagai anak bangsa Negara  Indonesia.

Siswa siswi SMA Negeri 1, memeragakan berbagai karakter berpenampilan unik dan menarik, dengan menggunakan kostum dari berbagai budayab di tanah air Indonesia. 

Persiapan karnaval, di lakukan seminggu sebelumnya, dengan semangat yang tinggi para siswa dan guru saling bekerja sama, saling bahu membahu untuk menyajikan karya-karya terbaik sebagai anak anak didik SMA Negeri 1Nganjuk.





Tepat, pukul 13:30 para peserta karnaval di berangkatkan Bupati Marhaen Djumadi, start dari stadion Anjuk ladang, menuju finis alun alun pendopo Nganjuk, dengan jarak tempuh 2,1 km yang melalui jln Ayani, dan kegiatan ini di laksanakan pada hari Selasa 12/8/2025, 

Karnaval SMA Negeri 1 ini, menampilkan sebilan segment, untuk SEGMENT PERTAMA 1: INDONESIA MERDEKA AWAL CERITA MODERN, penampilan yang terinspirasi oleh tema hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 80 bersatu berdaulat rakyat sejahtera Indonesia maju. 

Tampil diiringi pengawalan dan patroli dari SMA Negeri 1 Nganjuk dengan wibawa yang terpancar, sang pembuka barisan melangkah gagah berani, membuka jalan dengan pengawalannya. 

Cucuk lampa memimpin jalan dengan membawa nomor urut 13 dirgahayu Indonesia menandai perayaan ulang tahun ke 80 kemerdekaan Republik Indonesia, Cucuk lampa berjalan di kawal dua prajurit dengan gagah dari sisi kanan maupunv dari sisi kiri.




SEGMENT 2 - MATARAM KUNO AWAL PERADAPAN JAWA TENGA 
Raja Sanjaya pendiri kerajaan Mataram kuno, tampil dalam tunggangan agung kerajaan Mataram ia adalah penguasa pertama dari wangsa Sanjaya, yang memeluk ajaran Hindu Siwa. dan di lanjutkan, dengan,
SEGMENT 3 - KEBESARAN DAN TOLERANSI:DUA DINASTI BERSATU.
SEGMENT 4 - RATU SHIMA: KEADILAN DARI PESISIR UTARA.
SEGMENT 5 - NILAI MORAL NUSANTARA:PADUAN DARI PENDAWA.
SEGMENT 6 : PELAJARAN DARI KEGELAPAN:KISA KURAWA.
SEGMENT 7 - NAGA TAKSAKA KEMARAHAN ALAM.
SEGMENT 8: - KEAGUNGAN ILMU DAN KEMAKMURAN DEWI - DEWI NUSANTARA.
SEGMENT 9: DEWA TRIMURTI DAN PENUTUP TARI SRIKANDI.
Puncak penampilan ditandai dengan hadirnya istana langit, menampilkan tiga Dewa utama. Dewa Brama, sang pencipta. Dewa Wisnu sang pemelihara, Dewa Shiwa, Sang pelebur, tiga kekuatan semesta ini menciptakan keseimbangan seperti Nusantara yang terus bertransformasi namun tetap satu. 

Penampilan ini mengisahkan perjalanan sejarah nusantara, dari era modern hingga kembali ke akar peradaban kuno di pulau Jawa, cerita diawali dengan beragam barisan pengawal dan lambang-lambang kenegaraan, seperti Garuda Pancasila foto presiden dan wakil presiden serta logo HUT RI ke-80 yang merepresentasikan identitas Indonesia masa kini. 


Dan  di lanjutkan narasi ke masa lampau dengan kemunculan,"Jawa Dwipa"sebuah simbol yang menandai peralihan keberadapan kuno. Rangkaian persembahan ini, menampilkan simbol-simbol kejayaan kerajaan Hindu Budha mulai dari pusaka pusaka hingga tari Bedhaya ketawang yang sakral.

Yang melambangkan keharmonisan antara pemimpin dan rakyat, kisah ini mengangkat suksesi kepemimpinan di tanah Jawa diawali oleh dinasti Sanjaya yang dipimpin oleh Raja Rakai panangkaran.

Meskipun dia penganut agama Hindu dia dikenal memiliki toleransi beragama yang tinggi sehingga membuka jalan bagi perkembangan dinasti Syailendra yang beragama Buddha. 

Puncak dari narasi ini adalah masa keemasan di bawah pemerintahan raja samaratungga dari dinasti Syailendra, masa kepemimpinannya peradaban dan spiritualitas mencapai puncaknya, menciptakan peradaban yang gemilang, kisah ini juga menyentuh aspek-aspek budaya dan spiritual lainnya. 

Inti dari persembahan ini, adalah menyampaikan pesan kejayaan masa lalu, termasuk semangat toleransi beragama dan kemajuan budaya, merupakan warisan berharga yang untuk jadi diri bangsa Indonesia saat ini.(Irn)




Posting Komentar

0 Komentar