Header Ads Widget


 

dr.𝐃𝐚𝐫𝐮 𝐌𝐮𝐬𝐭𝐢𝐤𝐨𝐚𝐣𝐢 "𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡, 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐊𝐎𝐍𝐉𝐔𝐍𝐆𝐓𝐈𝐕𝐈𝐓𝐈𝐒

Pacitan 𝐑𝐞𝐯𝐨𝐥𝐨𝐬𝐢𝐧𝐞𝐰𝐬 - 
Peradangan atau infeksi pada membran luar bola mata dan kelopak mata bagian dalam.Konjungtivitis, atau mata merah, adalah iritasi atau peradangan pada konjungtiva, yang menutupi bagian putih bola mata. Kondisi ini dapat disebabkan alergi atau infeksi bakteri atau virus. Konjungtivitis bisa sangat menular dan menyebar melalui kontak dengan sekresi mata dari orang yang terinfeksi.

Mata merupakan indra vital bagi kehidupan, sehingga kita wajib dan harus menjaga kesehatan mata kita guna menopang kelangsungan hidup, meskipun indra mata bukan satu satunya organ tubuh yang paling penting, namun kita harus menjaga agar kesehatan mata selalu dalam keadaan Vit. 

Akhir akhir ini ada kasus sakit mata yang mulai menyerang masyarakat di berbagai daerah. Namun hal tersebut, masyarakat menganggapnya masih dalam tahap wajar, karena penyakit mata tersebut penyakit yang sudah ada sejak keberadaan manusia.Tetapi kadang kala masyarakat terlena dengan keadaan yang demikian.Padahal hal tersebut apabila tidak ditangani secara serius akan berakibat fatal. "Kelihatanya penyakit mata ini masyarakat tidak menganggap serius, padahal ini sangat berbahaya,untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Pacitan agar berhati hati dan mengenali beberapa gejala konjungtivitis diantaranya mata merah di satu  atau kedua mata,mata sering,terasa gatal, mengeluarkan cairan kental yang membentuk kerak, adanya pembesaran kelenjar getah bening, mata tersa terbakar atau sakit, kelopak mata bengkak, penglihatan kabur, mata sensitif terhadap cahaya, keluar cairan berwarna hijau atau putih dari mata.Yang terpenting adalah ketika terjadi hala hal tersebut segeralah periksa ke faskes terdekat"jelas dr.Daru Mustikoaji kepala dinas kesehatan kabupaten Pacitan melalui sambungan medsos nya, sabtu 07/06/ 2025.
Penderita konjungtivitis harus berhenti memakai lensa kontak. Konjungtivitis sering sembuh sendiri, tetapi penanganan dapat mempercepat proses pemulihan. Konjungtivitis alergi dapat diobati dengan antihistamin. Konjungtivitis bakteri dapat diobati dengan tetes mata antibiotik.
"Etiologi konjungtivitis terbagi menjadi dua, yakni infeksi dan non-infeksi. Etiologi terbanyak adalah akibat infeksi virus, bakteri, dan alergi.Infeksi Patogen penyebab konjungtivitis infeksi yakni bakteri, virus, jamur dan parasit. Dari keempat patogen tersebut, yang paling sering menyebabkan konjungtivitis adalah virus, yang mana 65-90% kasus disebabkan oleh Adenovirus, Herpes simpleks, Herpes zoster, dan Enterovirus.
Sementara itu, konjungtivitis bakteri pada dewasa paling sering disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenzae. Pada anak-anak, bakteri penyebab tersering adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis. Pada neonatus, bakteri penyebab tersering yakni Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, dan Corynecbacterium diphteria.Non-infeksi :
Penyebab konjungtivitis non-infeksi mencakup alergen, toksin, dan iritan lokal. Alergen dapat berupa polen bunga, polen rumput, tungau, atau hewan peliharaan. Toksin dapat berupa idoksuridin, brimonidine, apraclonidine, dipivefrin, lensa kontak, dan cairan lensa kontak. Lokal iritan contohnya adalah asap rokok."pungkas dr Daru."(𝐆𝐚𝐧𝐝𝐮𝐥 𝐀𝐬𝐦𝐨𝐫𝐨) 






Posting Komentar

0 Komentar